Powered By Blogger

Senin, 05 Desember 2011

untuk mamahh dirumah

Di malam yang dingin
Dengan berselimut kesendirian
Kuterbangun menatap langit langit kamarku
Terlintas di benak sosok engkau
Yang selalu menemaniku menjemput pagi
Yang selalu menemaniku menikmati panasnya sinar matahari
Yang selalu menemaniku menyaksikan bulan dan bintang
Dan kembali mengantarku ke dalam tidur yang panjang
Semua itu kini tak dapat lagi kurasakan
Karena saat ini ku jauh darimu
Mekipun sebenarnya ku tak bisa
Namun ku yakin semua itu akan berakhir
Ibu………..
Aku rindu dengan senyummu
Aku rindu dengan kasih sayangmu
Aku rindu dengan belai lembutmu
Aku rindu akan pelukmu
Ku ingin kau tahu itu
Ibu……….
Kau selalu ada
Di setiap hembusan nafasku
Di setiap langkah kakiku
Di setiap apa yang ku gapai
Karena kau begitu berarti dalam hidupku

puisi untuk ibu


  1. allah menciptakan ku dari rahim seorang ibu….,,
    di antara hidup dan mati kau korbankan untukku,
    rela kau berikan hidup,ikhlas kau terima kematian,,
    terima kasih untuk ibu,

    aku hidup karena kau ada,
    aku
    hanya titipan dari sang pencipta,
    hanya dosa,beban pikiran yang selama ini kau dapatkan dariku yang membuatmu sedih
    ingin ku balas semua yang pernah kau berikan,
    tak ingin ku melihat kau sedih,ingin ku usap kesedihan mu dengan kebahagiaan,,

    aku yang tak sempurna,
    aku yang bodoh,
    aku yang selalu membuatmu sedih,
    aku yang membuatmu terluka atas perkataankku,

    doa ku untukmu tak pernah putus,
    usaha ku untukmu bahagia akan kudatang di setiap tetesan keringat ini berhenti untukmu,,,
    abadi namamu dihati,by created : Seniman Muda

Puisi Untukmu Ibu

Di kala resah ini kian mendesah dan menggalaukan jiwaku
Kau ada di sana …
Di saat aku terluka
hingga akhirnya…tercabik-cabiklah keteguhan hatiku
Kau masih ada di sana…

Ketika aku lelah dan semangatku patah untuk meneruskan perjuangan,
terhenti oleh kerikil –kerikil yang kurasa terlampau tajam
hingga akhirnya aku pun memilih jeda!!!
Kau tetap ada di sana…
memberiku isyarat untuk tetap bertahan

Puisi Buat Ibu

Aku lahir tanpa apa-apa,
Engkaulah yang mengajariku segalanya,
Membesarkanku dengan segala upaya,
Berharap aku kan jadi orang yang berguna..

Ketika aku menangis dalam takut,
Engkaulah yang menenangkanku..
Dan ketika aku jatuh sakit,
Engkaulah yang selalu berada di sampingku..

Engkau menegurku ketika aku salah,
Engkau mengingatkanku ketika aku lupa,
Engkau menghiburku ketika aku sedih,
Engkaulah yang menyembuhkanku ketika aku terluka..

Kini aku telah dewasa,
Berusaha mengejar dan meraih cita-cita,
Berharap kan menjadi orang yang berguna,
Demi mewujudkan harapan dan impian keluarga..

Terima kasih ibu,
Engkaulah segalanya bagiku,
Tanpamu kini aku bukanlah apa-apa,
Kasihmu padaku tak kan terbalas sepanjang masa...

Malaikat kecil


“Pada setiap Jumaat, selepas selesai menunaikan solat Jumaat, seorang Imam dan anaknya yang berumur 7 tahun akan berjalan menyusuri jalan di kota itu dan menyebarkan risalah bertajuk “Jalan-jalan Syurga” dan beberapa karya Islamik yang lain.
Pada satu Jumaat yang indah, pada ketika Imam dan anaknya itu hendak keluar seperti biasa meghulurkan risalah-risalah Islam itu, hari itu menjadi amat dingin dan hujan mulai turun. Anak kecil itu mula membetulkan jubahnya yang masih kering dan panas dan seraya berkata “Ayah! Saya dah bersedia” Ayahnya terkejut dan berkata “Bersedia untuk apa?”. “Ayah bukankah ini masanya kita akan keluar menyampaikan risalah Allah” ”Anakku! Bukankah sejuk keadaan di luar tu dan hujan juga agak lebat” ”Ayah bukankah masih ada manusia yang akan masuk neraka walaupun ketika hujan turun” Ayahnya menambah “Ayah tidak bersedia hendak keluar dalam keadaan cuaca sebegini” Dengan merintih anaknya merayu “Benarkan saya pergi ayah?” Ayahnya berasa agak ragu-ragu namun menyerahkan risalah-risalah itu kepada anaknya “Pergilah nak dan berhati-hatilah. Allah bersama-sama kamu!” ”Terima kasih Ayah”

Peristiwa Israk Mikraj Nabi Muhammad S.A.W. – 27 Rejab


1. Sebelum Israk dan Mikraj
Rasulullah S. A. W. mengalami pembedahan dada / perut, dilakukan oleh malaikat Jibrail dan Mika’il. Hati Baginda S. A. W.. dicuci dengan air zamzam, dibuang ketul hitam (‘alaqah) iaitu tempat syaitan membisikkan waswasnya. Kemudian dituangkan hikmat, ilmu, dan iman. ke dalam dada Rasulullah S. A. W. Setelah itu, dadanya dijahit dan dimeterikan dengan “khatimin nubuwwah”. Selesai pembedahan, didatangkan binatang bernama Buraq untuk ditunggangi oleh Rasulullah dalam perjalanan luar biasa yang dinamakan “Israk” itu.
2. Semasa Israk (Perjalanan dari Masjidil-Haram ke Masjidil-Aqsa):
Sepanjang perjalanan (israk) itu Rasulullah S. A. W. diiringi (ditemani) oleh malaikat Jibrail dan Israfil. Tiba di tempat-tempat tertentu (tempat-tempat yang mulia dan bersejarah), Rasulullah telah diarah oleh Jibrail supaya berhenti dan bersembahyang sebanyak dua rakaat. Antara tempat-tempat berkenaan ialah:
i. Negeri Thaibah (Madinah), tempat di mana Rasulullah akan melakukan hijrah. ii. Bukit Tursina, iaitu tempat Nabi Musa A. S. menerima wahyu daripada Allah; iii. Baitul-Laham (tempat Nabi ‘Isa A. S. dilahirkan);
Dalam perjalanan itu juga baginda Rasulullah S. A. W. menghadapi gangguan jin ‘Afrit dengan api jamung dan dapat menyaksikan peristiwa-peristiwa simbolik yang amat ajaib. Antaranya :
- Kaum yang sedang bertanam dan terus menuai hasil tanaman mereka. apabila dituai, hasil (buah) yang baru keluar semula seolah-olah belum lagi dituai. Hal ini berlaku berulang-ulang. Rasulullah S. A. W. dibertahu oleh Jibrail : Itulah kaum yang berjihad “Fisabilillah” yang digandakan pahala kebajikan sebanyak 700 kali ganda bahkan sehingga gandaan yang lebih banyak.
- Tempat yang berbau harum. Rasulullah S. A. W. diberitahu oleh Jibrail : Itulah bau kubur Mayitah (tukang sisir rambut anak Fir’aun) bersama suaminya dan anak-anak-nya (termasuk bayi yang dapat bercakap untuk menguatkan iman ibunya) yang dibunuh oleh Fir’aun kerana tetap teguh beriman kepada Allah (tak mahu mengakui Fir’aun sebagai Tuhan).

Wanita perhiasan dunia


1. Wanita yang menjadikan Al-Quran dan Al Hadist sebagai sumber hukum dalam mengatur seluruh aspek kehidupannya
2. Wanita yang Ibadahnya baik dan memiliki akhlak serta budi pekerti yang mulia. Tidak hobi berdusta, bergunjing dan ria
3. Wanita yang Berbuat baik dan berbakti kepada orangtuanya. Ia senantiasa mendoakan orangtuanya, menghormati mereka, menjaga dan melindungi keduanya
4. Ia taat kepada suaminya.Menjaga harta suaminya, mendidik anak-anaknya dengan kehidupan yang Islami. Jika dilihat menyenangkan, bila dipandang menyejukkan dan menentramkan bila berada didekatnya. Hati akan tenang bila meninggalkannya pergi. Ia melayani suaminya dengan baik, berhias hanya untuk suaminya, pandai membangkitkan gairah dan memotivasi suaminya untuk berjuang membela agama Allah